BIREUEN, INVIEW.ID - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (FIKes UMMAH) menggelar Yudisium D3 Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan, Profesi Ners dan Sarjana Kesehatan Masyarakat Angkatan Ke III tahun akademik 2023/2024 di Aula Bireuen Jaya, pada Rabu 11 Desember 2024.
Yudisium FIKes UMMAH kali ini meluluskan 106 orang peserta didik, yang terdiri dari D3 Keperawatan 36 orang, S1 Keperawatan 59 orang, Profesi Ners 7 orang dan Sarjana Kesehatan Masyarakat 4 orang.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) Bireuen, Ns. Mirzal Tawi, M.K.M, yang akrab disapa Syekh Tawi, dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan syukur dan selamat kepada para yudisiawan dan yudisiawati.
"Alhamdulillah, saya atas nama pribadi dan Keluarga Besar PPNI Bireuen menyampaikan rasa bahagia, bangga serta selamat dan sukses kepada kalian semua, para yudisiawan dan yudisiawati. Ini adalah menjadi tonggak awal dari perjalanan panjang yang menantang dan bermanfaat di dunia pelayanan kesehatan," ujarnya.
Selanjutnya, Syekh Tawi menjelaskan kompetensi sosok seorang perawat atau tenaga kesehatan dengan mengutip kata bijak tokoh keperawatan dunia.
"Saya teringat akan kata-kata bijak dari Florence Nightingale, pelopor keperawatan modern, yang mengatakan, “Untuk menjadi seorang perawat atau tenaga kesehatan, Anda harus memiliki hati yang besar,
pikiran yang tajam, dan
dorongan untuk berbuat baik.”
"Kalimat ini mengingatkan kita semua bahwa pengabdian dalam bidang kesehatan bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan jiwa yang memerlukan komitmen tinggi serta keinginan untuk membantu sesama," jelas Syekh Tawi.
Pada kesempatan tersebut Syekh juga mengingatkan bahwa gelar ahli madya , sarjana kesehatan dan Ners adalah satu kebanggaan dan juga sekaligus menjadi beban tanggung jawab yang harus kalian pikul di persaingan kerja yang semakin ketat, kemudian di tengah era society 5.0 yang merupakan era digitalisasi, dibutuhkan persaingan inovasi dan keahlian, perawat dan tenaga kesmas dituntut untuk terus mengembangkan diri, mempunyai kemampuan profesional, kemampuan berkomunikasi dan penguasaan bahasa, kepekaan terhadap perbedaan sosial budaya serta mempunyai pengetahuan yang luas tentang teknologi informasi.
Selain itu, Ketua PPNI Bireuen yang juga Wakil Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen ini juga menekankan tentang pentingnya integritas dan etika dalam menjalankan profesi kesehatan ini.
Menurutnya, pelayanan yang baik tidak hanya berlandaskan knowledge dan skill saja, tetapi juga didasari oleh nilai-nilai etika, moral yang kuat atau memiliki karakter atau berakhlak mulia. Oleh karena itu, jadilah perawat atau nakes yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki empati yang dalam terhadap pasien. Ingatlah bahwa setiap pasien yang kalian temui adalah manusia dengan segala cerita dan perasaannya.
"Kesuksesan bukan hanya karena seberapa pintarnya anda, tapi sikap mental anda. Attitude is Everything, sikap mental adalah segalanya, hidupmu bakal sukses kalau mentalmu beres!," tegasnya.
Dalam akhir sambutan, Syekh Tawi berharap kepada para yudisiawan dan yudisiawati agar dapat menyebarkan ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh.
"Jadilah agen perubahan di masyarakat, teruslah belajar, dan tetaplah rendah hati. Dunia masih membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik, dan kalian adalah bagian dari solusinya!," pungkasnya.
Acara yudisium tersebut dihadiri Ketua BPH UMMAH yang juga Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Bireuen dr. Athaillah, Sp.OG, para Wakil Dekan, para Ketua Prodi, Kepala SMK Muhammadiyah, perwakilan RSUD dr. Fauziah Bireuen hadir Kabid Keperawatan, Kepala Diklat RSUD, Dosen/Staf Pengajar dan civitas akademika Fikes UMMAH, Pengurus DPD PPNI Bireuen dan tokoh masyarakat.