Menu Atas

Iklan

Iklan- Scroll ke bawah untuk melanjutkan

,

Generasi Muda, Pilar Demokrasi dalam Pilkada Aceh

Senin, 11/11/2024 WIB Last Updated 2024-11-11T15:43:28Z
Abiyyu Bayu Sekretaris Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Aceh 


Penulis : Abiyyu Bayu Satria 
Sekretaris Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Aceh 

OPINI, INVIEW.ID - Di tahun 2024, semua daerah di Indonesia, akan menggelar pesta Demokrasi dalam bentuk kemasan Pilkada, dan sudah barang tentu Aceh juga ada di dalamnya. Merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan bahwa para remaja pastinya akan ikut ambil bagian dalam mensukseskan pesta demokrasi tersebut, 
Meskipun banyak remaja dan pelajar belum memiliki hak suara dalam pesta dimaksud, akan tetapi peran mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Sebagai generasi muda yang memiliki akses luas ke teknologi dan media sosial, mereka memiliki pengaruh yang luar biasa dalam menciptakan opini publik terutama dalam menjaga suasana Demokrasi damai.

Peran pelajar dan remaja dalam Pilkada Aceh bisa dimulai dengan menjaga integritas informasi. Banyaknya informasi yang beredar bisa menjadi pedang bermata dua, dan di sinilah generasi muda dapat berperan sebagai "pembawa cahaya" dengan menyaring serta menyebarkan informasi yang benar. 

Mereka dapat membangun literasi media di kalangan teman sebaya maupun masyarakat, memastikan bahwa berita hoaks tidak berkembang dan mempengaruhi opini publik secara negatif.

Generasi muda juga memiliki peran signifikan sebagai pilar utama dalam menjaga demokrasi di Pilkada Aceh 2024. Sebagai kelompok pemilih terbesar, mereka mampu memengaruhi kebijakan dan jalannya pemerintahan di masa depan. Keterlibatan generasi muda sebagai pemilih memberikan harapan untuk pembaruan dan inovasi di Aceh.

Alasan mengapa generasi muda menjadi pilar demokrasi dalam Pilkada Aceh 2024 antara lain:

1. Partisipasi Kritis dan Aktif : Generasi muda saat ini cenderung lebih kritis dan aktif dalam mencari informasi. Dengan memanfaatkan media sosial, mereka dapat menyebarkan informasi politik dan kampanye dengan cepat. Hal ini mempermudah mereka memahami program calon dan berperan dalam mengawasi jalannya pilkada.

2. Pemicu Pembaruan : Generasi muda membawa ide-ide segar dan inovatif untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Aceh. Dalam pilkada, mereka dapat mendorong tata kelola yang lebih transparan dan bertanggung jawab.

3. Kesadaran Politik yang Tinggi : Dengan adanya pendidikan politik dan akses digital, kesadaran generasi muda terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara semakin meningkat. Mereka semakin memahami pentingnya suara mereka dalam memilih pemimpin yang jujur dan berintegritas.

4. Kepedulian terhadap Isu Lokal : Generasi muda menunjukkan perhatian besar pada isu-isu lokal seperti pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan kesehatan. Keterlibatan mereka dalam pilkada dapat menyoroti isu-isu ini dan memastikan mereka menjadi prioritas dalam agenda politik.

5.  Mendorong Kampanye Positif : Generasi muda mampu mendukung kampanye yang damai dan menjauhkan diri dari praktik-praktik politik yang tidak sehat, seperti hoaks atau kampanye hitam. Mereka dapat membantu menciptakan pilkada yang adil, transparan, dan inklusif.

Untuk memperkuat demokrasi di Aceh, penting bagi partai politik, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendorong partisipasi generasi muda. Keterlibatan aktif mereka akan meningkatkan kualitas demokrasi dan mendukung pelaksanaan pilkada yang lebih transparan dan berkualitas.

Selain itu, pelajar dan remaja juga bisa menjadi contoh dalam mengedepankan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kedamaian di lingkungan mereka. 

Pilkada sering kali membawa perbedaan pandangan yang bisa memecah belah, tetapi dengan sikap terbuka dan memahami pentingnya dialog, mereka dapat mempromosikan persatuan di tengah perbedaan.

Remaja Aceh bisa belajar banyak dari Pilkada ini, dari mengenal visi-misi calon pemimpin hingga memahami proses demokrasi. Diskusi di sekolah atau komunitas mengenai nilai-nilai pemilu yang bersih, adil, dan damai bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan tanggung jawab. Hal ini juga melatih mereka untuk menjadi warga negara yang aktif dan kritis.

Dengan berani mengambil peran sebagai agen perubahan dan pelopor perdamaian, pelajar dan remaja dapat menjadikan Pilkada Aceh 2024 sebagai momen penting untuk membangun kesadaran demokrasi. 

Mereka mungkin belum memiliki hak suara, tetapi suara mereka untuk kedamaian dan kebenaran akan selalu terdengar dan membentuk Aceh yang lebih baik. Mari dukung generasi muda kita dalam menjadi pilar demokrasi yang kuat, bermoral, dan berintegritas.

Ikuti Kami di Google News