Siswa menyantap makanan saat mengikuti uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024).(Foto: Iqbal Firdau) |
JAKARTA, INVIEW.ID - Direktur Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, menilai target program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi kembali.
Ia mengingatkan jangan sampai nantinya MBG terlalu membebani anggaran negara.
“Jadi kita harus coba cari cara-cara di mana free meal program ini, makan bergizi itu, itu diberikan kepada targeted audience juga. Ada semacam pemilihan-pemilihan agar supaya bisa dari sisi anggarannya menjadi lebih tidak terlalu memberatkan,” ungkap Yose dalam CSIS Media Briefing: Merespons Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Masukan pada Jumat (25/10).
Selain soal target yang harus dikaji ulang, Yose melihat perlu ada pengawasan yang maksimal dalam operasional program Makan Bergizi Gratis.
“Pertama dari sisi delivery-nya, dari sisi bagaimana ini bisa dijalankan operasionalnya. Dan jangan sampai kemudian terjadi kebocoran-kebocoran yang memang juga sudah disebutkan atau diwanti-wanti oleh Pak Presiden,” ujar Yose.
Yose Rizal Damuri, Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Foto: Astrid Rahadiani |
Yose melihat saat ini ruang fiskal yang dimiliki pemerintah sudah cukup sempit. Untuk itu, ia menyarankan pemerintah mengkaji ulang subsidi-subsidi yang ada.
Yose juga menyinggung soal subsidi energi yang telah memakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 15 persen. Ia menegaskan perlu reformasi subsidi agar subsidi lebih terarah.
“Subsidi itu harus lebih terarah. Sehingga ada kemungkinan juga atau salah satu hal yang bisa dilakukan adalah melakukan reformasi terhadap subsidi energi yang saat ini memegang porsi sangat besar sekali di dalam APBN hingga sekitar 15 persen," tutur Yose.
"Dan reformasinya itu membuat subsidi-nya tadi menjadi lebih terarah dan juga mengenai sasaran. Sambil tentunya itu membuka juga fiscal space yang ada, yang tersedia,”(**)