Musibah itu terjadi sekitar sebulan lalu, saat bekerja di Johor, Malaysia. Muhajir terjepit alat berat tempat diriya bekerja sehingga mengalami luka serius pada perutnya.
Muhajir tiba di Bandara Internasional Kuala Namu, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2024) sekitar pukul 17.21 wib dan dijemput Fajri, Staf penghubung anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma.
Dari Bandara Internasional Kuala Namu, Muhajir langsung dipulangkan ke Aceh Timur dengan mobil Ambulance Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang difasilitasi Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma.
Tiba di Aceh Timur sekitar pukul 00.15 wib,
Muhajir langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zubir Mahmud Aceh Timur untuk mendapat perawatan.
Setibanya di Aceh Timur sekitar pukul 00.10 wib, Muhajir yang didampingi Bustamam langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zubir Mahmud Aceh Timur oleh Liaison Officer (LO) Haji Uma guna mendapat penanganan medis.
Proses pemulangan Muhajir sendiri diawali oleh surat dari Keuchik Gampong Blang Nisam kepada anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma yang berisikan permohonan bantuan untuk memfasilitasi pemulangan Muhajir.
Menindaklanjuti surat tersebut, Haji Uma berkoordinasi dengan Abu Saba selaku staf penghubungnya di Malaysia serta Teuku Ricky Ketua Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) yang selanjutnya membantu memfasilitasi pengurusan pemulangan Muhajir.
Untuk biaya pemulangan Muhajir ke Aceh yang mencapai Rp 11.200.000, termasuk biaya pendamping, dibantu perusahaan ditempatnya bekerja Rp 4.700.000 serta dari pihak keluarga Rp 6.500.000. Sedangkan bantuan dari Haji Uma berupa bantuan fasilitasi sampai ke Aceh.
Sementara itu, pihak keluarga Muhajir yang diwakili Ramadhan Selaku abang kandungnya mengucapkan rasa terima kasih kepada Haji Uma, PPAM dan semua pihak yang berkontribusi dalam proses pemulangan dan perawatan medis keponakannya di RSUZM Aceh Timur.