JAKARTA, INVIEW.ID - Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) kembali melakukan serangkaian serangan udara di Lebanon yang diklaim menargetkan markas besar Hizbullah pada Sabtu (28/9) waktu setempat.
Dilansir dari BBC, Sabtu (28/9), serangan itu menghancurkan beberapa bangunan serta menewaskan dua orang dan melukai 76 orang lainnya. IDF menyebut markas besar Hizbullah itu terletak di bawah bangunan tempat tinggal.
IDF pun mengatakan bahwa operasi tersebut telah menewaskan seorang komandan unit rudal Hizbullah, Muhammad Ali Ismail dan wakilnya. Ismail disebut bertanggung jawab atas serangan rudal ke Israel pada beberapa waktu lalu.
“Muhammad Ali Ismail, Komandan Unit Rudal Hizbullah di Lebanon selatan, dan wakilnya, Hussein Ahmad Ismail, tewas dalam serangan udara IAF (Israel Air Forces) yang tepat sasaran,” tulis IDF melalui platform X.
“Ali Ismail bertanggung jawab atas pengarahan sejumlah serangan teroris terhadap negara Israel, termasuk penembakan roket ke wilayah Israel dan peluncuran rudal permukaan ke permukaan ke Israel tengah pada hari Rabu,” tambahnya.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah sejak konflik Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober, yang kini masih berkecamuk dan telah menewaskan lebih dari 41.000 orang Palestina, berdasarkan laporan Kementrian Kesehatan Gaza.
Sementara, Hizbullah mulai menargetkan Israel pada bulan Oktober, dengan alasan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Menanggapi hal tersebut, Israel melakukan serangkaian serangan udara, drone, dan rudal yang diklaim menargetkan Hizbullah di Lebanon.{***}