Konsumen yang menerima unit Aion Y Plus. Foto: Fitra Andrianto/kumparan |
JAKARTA, INVIEW.ID - GAC Aion melakukan seremoni pengiriman mobil listrik GAC Aion Y Plus kepada konsumen yang dilakukan di diler GAC Aion Daan Mogot, Sabtu (21/9/2024). Sebanyak 300 unit mobil setrum itu diserahkan kepada konsumen.
“Y plus itu sudah 700 (yang pesan), jadi kita secara simbolik untuk yang delivery pertama ada 300. Tapi kan mengumpulkan customer ke satu tempat 300 mungkin kita agak susah, jadi kita secara simbolik serah terima pada 10 konsumen,” kata CEO Aion Indonesia, Andry Ciu.
Kita sempat bertanya ke sejumlah konsumen mobil listrik Aion Y Plus. Ardee salah satunya. Ia memutuskan membeli mobil tersebut karena pertimbangan fitur dan bentuknya sebagai sebuah sport utility vehicles (SUV) listrik kompak.
“Ini mobilnya menarik, jadi mobilnya besar Five seater, kemudian ada panoramic roof-nya. Sudah fast charging juga dan dia tipenya juga sudah mendukung CCS,” kata pria yang berprofesi sebagai pegawai BUMN.
Ardee bilang, mobil ketiganya ini bakal dipakai harian untuk menghemat pembelian bensin.
Nantinya untuk dipakai sebagai kendaraan harian. Karena ini pasti bawaannya lebih hemat dan ekonomis dibanding mobil bensin,” ujarnya.
Senada dengan Ardee, Antonius yang berprofesi sebagai dokter juga membeli GAC Aion Y Plus tipe exclusive. Menurut dia, harga mobil listrik China ini cukup kompetitif.
Pertama dia (GAC Aion Y Plus) value for money dengan harga Rp 415 juta. Dengan tipe eksklusif bisa dapat teknologi terkini, electric vehicle lagi. Kemudian juga dia spacious, yang saya pilih sih spacious-nya, sangat-sangat spacious untuk kabin belakangnya,” kata Antonius.
“Kemudian juga fiturnya kekinian, ada panoramic sunroof-nya juga dan ADAS-nya (Advanced Driver Assistance System) juga sudah lengkap Ini. Terutama buat saya dan keluarga sih, ini kenyamanan juga yang diutamakan, makanya saya pilih Aion Y Plus ini,” dia melanjutkan.
Alasan saya langsung pakai mobil listrik, pertama memang hemat, mobil di rumah kan pasti dipakai sehari-hari untuk antar anak-anak, kegiatan di rumah dan karena mobil listrik, kalau dihitung itu pasti lebih jauh lebih hemat,” pungkas dia.
Lagipula, menurut Anton saat ini jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah lebih banyak. “Sekarang juga infrastrukturnya juga sudah di mana-mana jadi kalau di luar kota, saya rasa sebagai mobil pertama juga enggak masalah sih,” kata Antonius.