Menu Atas

Iklan

Iklan- Scroll ke bawah untuk melanjutkan

,

70% Gagasan Ridwan Kamil Prioritas Memajukan Jakarta dari Aspirasi Warga

Minggu, 9/22/2024 WIB Last Updated 2024-09-22T20:12:00Z
70 persen gagaran Ridwan Kamil memajukan Jakarta datang dari aspirasi warga (Foto : Istimewa)

JAKARTA, INVIEW.ID - Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil mengatakan kepemimpinan yang baik harus terbuka terhadap masukan, terutama dari para tokoh masyarakat. Maka, penting untuk terus menjaga silaturahmi dengan semua lapisan.

Tugas pertama seorang calon gubernur adalah lebih banyak mendengarkan ketimbang bicara, menyerap aspirasi serta menyerap ilmu dari para tokoh. Beliau, pak Lutfi, adalah ulama dan tokoh masyarakat Betawi. 

Tadi saya diceritakan sejarah Cakung, budayanya, serta aspirasi tentang pemulihan kebudayaan Betawi melalui lembaga adat,” ujar Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, selepas silaturahmi dengan tokoh masyarakat di kediaman Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) KH. Lutfi Hakim di daerah Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (22/9/2024).

Untuk diketahui, berdasar Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta yang disahkan Maret 2024, lembaga adat dan kebudayaan Betawi menjadi salah satu unsur yang dilibatkan dalam memajukan kebudayaan Betawi. Ketum FBR Lutfi menyampaikan harapannya agar hal tersebut bisa menjadi perhatian Ridwan Kamil.  

“Beliau mohon untuk diperjuangkan, karena instrumennya ada tapi aksinya belum ada. Saya melakukan kunjungan-kunjungan seperti ini agar semakin banyak menjaring aspirasi dan harapan. Mungkin gagasan untuk memajukan Jakarta itu 30% dari saya, tapi 70% datang dari aspirasi-aspirasi warga,” ujar Kang Emil.

Selain itu dirinya mengatakan silaturahmi tersebut bukan sebagai permintaan dukungan politis dalam kontestasi Pilkada Jakarta, namun sebagai kesempatan melakukan dialog untuk mendapatkan masukan dan tambahan pengetahuan tentang Jakarta. 

Salah satu oleh-oleh yang ia dapatkan yakni tentang budaya Betawi yang selalu jujur dan toleran dengan siapapun. Jakarta yang menjadi tempat berkumpul orang dari beragam suku juga tak mensyaratkan pendatang untuk menanggalkan budaya asli mereka, namun perlu hidup berdampingan dengan rukun dan bersama-sama memajukan Jakarta, Tutupnya.(****)

Ikuti Kami di Google News