BANDA ACEH - Wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala, menjadi korban pemukulan hingga pengeroyokan, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Takengon (IPPEMATA) nyatakan sikap.
Ketua Paguyuban IPPEMATA Farhan Ananda mengecam keras serta menyayangkan sikap dari okmun mahasiswa fakultas teknik yang melakukan pengeroyokan terhadap Wapres USK yang juga berasal dari keluarga besar Ippemata Banda Aceh.
Peristiwa penganiyaan AH terjadi di sekretariat BEM USK pada sore hari, tepatnya Selasa (14/5/2024) sekitaran pukul 16.00 WIB.
Menurut Farhan salah satu saksi mengatakan pemukulan itu terjadi ketika AH hendak menjalankan Shalat Ashar yang kemudian dijegat oleh salah satu tersangka.
“Si AH mau shalat terus rekannya si A ngomong ke dia katanya ada yang mau disampaikan penting, namun AH kekeh untuk menjalankan Shalatnya, kemudian tersangka A dengan temannya TF dan MA cek-cok dengan AH lalu terjadilah pemukulan itu, kata saksi,” ungkap Farhan.
Sebagai Ketua Paguyuban IPPEMATA, Farhan menuntut pihak kampus USK untuk mengusut dan memberikan hukuman yang setimpal atas kejadian keji yang menimpa AH.
Dan memberikan sanksi yang kiranya dapat menimbulkan efek jera terhadap pelaku, supaya kejadian mengenaskan sekaligus memalukan ini tidak terulang kembali di lingkungan kampus kedepannya.
“Kami dari pihak IPPEMATA yang dalam hal ini adalah saudara dari korban berharap agar pihak rektorat bisa memberikan jalan penyelesaian yang baik dan dapat memberikan rasa keadilan seadil-adilnya agar konflik ini tidak merambat dan bisa dijadikan bahan pembelajaran kedepannya.” Tutup Farhan Ananda.{**}