ACEH BESAR - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Program Studi PGSD Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengadakan kegiatan pelatihan Sahab untuk menciptakan lapangan pekerjaan di Gampong Tungkop Aceh Besar pada tanggal 8-12 Mei 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pembuatan sahab di Gampong Tungkop, Aceh Besar sebagai respons atas tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh perempuan di wilayah tersebut.
Gampong Tungkop sebuah desa di Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang masih mengalami tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan perempuan.
Pelatihan pembuatan Sahab tersebut di laksanakan oleh kelompok 2 yang di ketuai Reka Puspita Dewi, Riski Prastiya sebagai sekretaris, dan Murina Sari sebagai Bendahara beserta Anggota: Peteri Telpi Sahrapi, Nurul Zikri Filina, Ota Fitriansyah, Mirna Lisa, Muna Rahmillah, Nurul Izzah.
Keterbatasan lapangan pekerjaan formal, terutama yang sesuai dengan keterampilan perempuan, menjadi hambatan besar bagi partisipasi mereka dalam perekonomian lokal.
Kegiatan ini disambut antusias Masyarakat Gampong Tungkop di karenakan Program "Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pembuatan Sahab untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Gampong Tungkop Aceh Besar".
Kegiatan ini memiliki manfaat khususnya untuk kaum perempuan. Manfaat tersebut di nilai menjadikan kaum perempuan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan dapat menerapkan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua kelompok 2 Mahasiswa PPG USK prodi PGSD Reka Puspita Dewi mengatakan bahwasanya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat Gampong Tungkop dalam pembuatan sahab sehingga ke depan dapat mengoptimalkan dalam pembuatan Sahab di Gampong Tungkop Aceh Besar.
Bahwa dengan pelatihan pembuatan sahab juga dapat menjadi katalisator untuk memperkuat jaringan sosial dan kerjasama antarperempuan di masyarakat, ujarnya kepada wartawan Sabtu 12 Mei 2024.
Melalui proses pelatihan, perempuan di Gampong Tungkop dapat saling mendukung, bertukar pengetahuan, dan membangun solidaritas yang kuat, yang pada gilirannya akan memperkuat posisi mereka dalam ekonomi lokal dan mendorong terciptanya lapangan kerja yang berkelanjutan bagi perempuan di wilayah tersebut.
Dengan demikian, kegiatan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pembuatan sahab di Gampong Tungkop diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh perempuan di daerah tersebut.
Semoga dengan kegiatan pelatihan pembuatan sahab ini diharapkan dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk terus memberikan perhatian kepada masyarakat setempat. (**}