Korban masing-masing Dua pemuda dari Bireuan dan Satu orang dari Aceh Timur
"Alhamdulillah ketiga pemuda Aceh tersebut sudah tiba di kampung halaman masing-masing, ada resiko yang besar jika dalam melarikan diri ditemukan kembali oleh pihak perusahaan, mereka bisa di jual ke pihak lain" ungkap Haji Uma
Haji Uma menjelaskan bahwa mereka menjadi korban penipuan kerja dengan iming-iming gaji belasan juta setiap bulan dan bekerja sebagai staf kantoran sejak 17 Oktober 2024
Namun sampai di Laos, pekerjaan tidak sesuai dengan yang dijanjikan justru mereka dipaksakan untuk melakukan pekerjaan sebagai scammer (Penipuan melalui internet atau media lainnya) di sebuah perusahaan dengan penjagaan ketat di wilayah Tonpheung, perbatasan Thailand - Laos
Setiap pekerja dipaksakan harus mencapai target masing-masing sebesar 5.000 USDT atau setara 80 juta rupiah setiap bulannya, jika tidak mencapai target para pekerja akan dijual ke pihak lain
Penjagaan ketat menjadi hambatan bagi Tiga pemuda Aceh untuk melarikan diri, hingga pada tanggal 03 Mei 2024 mereka memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan menghubungi nomor telp KBRI Laos untuk memohon perlindungan
Oleh KBRI Laos mengarahkan ketiga pemuda tersebut untuk melapor ke kantor Polisi/ Biro Keamanan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Laos
Selain bekomunikasi dengan KBRI, ketiga Pemuda Aceh tersebut juga menghubungi Haji Uma, anggota DPD RI asal Aceh yang mereka kenal sering membantu orang-orang yang ditimpa musibah
Para korban berkomunikasi dengan Muhammad Daud, staf ahli Haji Uma dan menulis selembar surat permohonan kepada Haji Uma yang memohon bantuan kepastian perlindungan otoritas Indonesia agar tidak dikembalikan ke perusahaan tempat mereka bekerja, karena mereka dapat di jual kepada pihak lain
Atas dasar surat dari tiga pemuda tersebut, Haji Uma menyurati Duta Besar Indonesia di Negara Demokratik Laos yang meminta KBRI memberi perlindungan tiga warga Aceh hingga kembali ke Indonesia
Pemulangan tiga pemuda Aceh sempat tertunda karena pasport mereka sedang dalam proses perpenjangan Visa oleh Perusahaan di imigrasi Laos, sehingga harus menunggu selama seminggu di penginapan
Kendati demikian, Haji Uma kembali memastikan perlindungan dan keamanan tiga pemuda Aceh itu melalui KBRI hingga pada 10 Mei 2024 mereka berhasil tiba di Medan Sumatera Utara
"Harusnya ini menjadi pelajaran bagi siapapun untuk tidak mudah terpengaruh dengan kerja di Luar Negeri dengan iming-iming gaji besar, pelajari dulu perusahaan penyalur tenaga kerja"
Tegas Haji Uma
Haji Uma menambahkan perusahaan penyalur tenaga kerja yang legal dapat dipastikan melalui BP2MI atau menghubungi para staf Haji Uma jika ada ajakan kerja keluar Negeri dengan iming-iming gaji besar.{**}