INVIEW.ID LHOKSEMAWE | Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan keampunan didalamnya, tidak dapat kita pungkiri juga bahwa banyak metode dalam menjalankan Ramadhan yang Karim ini. Salah satunya pendekatan ahli hisab, makna hisab disini bukanlah hisab penghitungan bulan atau metode penentuan awal Ramadhan atau Syawal, melainkan hisab bermakna “Merokok” lebih tepatnya ahli hisab adalah kata lain dari perokok.
Dalam sebuah wawancara eklusif INVIEW.ID bersama Koordinator Komunitas Teluk Samawi Farhan Zuhri Baihaqi, S.Hum, M.Pd memberikan definisi rokok dengan berbagai tafsiran, jika pengertian disampaikan oleh perokok itu sendiri maka rokok adalah konsumsi para pria jantan yang melahiran inspirasi atau ide, nah itulah pengertian jika ditanyakan kepada perokok, lain halnya jika pengertian tersebut ditanyakan kepada lawan perokok aktif (tak merokok) bahkan ahli kesehatan, tentunya kita tau bahwa rokok juga merupakan zat yang sangat berbahaya dan membunuh, bahkan diiklan rokok itu sendiri tertera bahaya rokok.
lebih lanjut Farhan menyebutkan, Mari kita fokuskan pembicaran Ramadhan
versi ahli hisab, Puasa mempunyai pengertian menahan diri dari yang membatalkan
secara syara. Termasuk didalamnya menahan diri dari rokok. Dalam redaksi hadis
bahkan dikatakan “Berpuasalah maka kamu akan sehat”.
Sebuah kecenderungan selain menahan lapar dan dahaga juga bisa menyehatkan.
Farhan
mencoba mengankat sebuah Pertanyaan Objetif, apa hubungannya bulan Ramadhan
(puasa) dengan rokok?
Ia
mengambarkan keunikan puasa dibulan suci Ramadhan berkaitan dengan perokok,
tentunya dikawasan mayoritas Islam seperti di Seuramoe Mekkah (Aceh). Pertama,
pastinya kesehatan akan sangat terjamin dan organ tubuh akan tersafety ketika
perokok menahan rokok. Kedua, mengurangi polusi udara yang selama ini terus
menggangu penglihatan dan kesehatan lebih-lebih ketika bercampur dengan asap
sampah, knalpot atau asap-asap lainnya. Ketiga, kantong juga akan lebih aman
ketika kita tidak membeli rokok tersebut dan pastinya banyak poin-poin lainnya
yang bisa dipersepsikan. Lebih lanjut, Puasa berarti menahan diri dari
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, tentunya kita saksikan para
perokok punya waktu untuk bisa menghisab sebelum terbitnya fajar dan setelah terbenamnya
matahari.
Farhan
meluruskan, bahwa statment ini bukan berarti menafsirkan meniadakan rokok
dibulan Ramadhan, tetapi bagaimana perokok aktif bisa hijrah menjadi Penganut
Metode Ahli Sehat dengan Ramadhan menjadi fokus tersebut. Dengan Definisi Puasa
berarti menahan, kita juga bisa menahan diri tanpa merokok bahkan sebulan
penuh.
selain itu, Farhan mengungkapkan berdasarkan data BPS 2023 bahwa Perokok Aktif di Aceh mencapai 28,66%, ini bukanlah angka yang sedikit. jika berpacu pada taraf ekonomi, Aceh berada di Zona Merah. lagi lagi, Ramadhan harus menjadi solusi bagi pengurangan persentase kemiskinan di Aceh tanpa Asap rokok. Sebut Farhan yang Juga Dosen Al-Islam di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe
Farhan meneruskanBeberapa saat yang lalu dalam
Pengabdian Masyarakat di Kampus, saya juga pernah menyampaikan berdasarkan penelitian usia rentan awal
mula merokok itu di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Inilah mengapa Ramadhan menjadi jalan keluar untuk menjadi pribadi yang bertaqwa setelah puasa usai kita telah kembali ke fitrah (suci) termasuk dari rokok, karna dalam hukum agama itu sendiri para ulama Memvonis rokok makruh bahkan Fatwa Tarjih PP Muhammadiyah telah mengeluarkan hukum haram pada rokok berdasarkan dengan nomor 6/SM/MTT/III/2010.[]
Wallahualam.