Aceh Timur | Caleg DPRA Dapil 6 Aceh Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 2 Supriadi, A.Md.Kep mengakui siap mendorong pertumbuhan ekonomi yang ekologis, mulai dari kampung. Menurutnya perlu adanya undang-undang ekonomi hijau untuk diterapkan di kampung-kampung, guna melindungi dari perusakan lingkungan, hal ini di sampaikan Supriadi pada Rabu, (7/2/2024).
"Perlu adanya undang-undang yang mengatur tentang ekonomi hijau agar tidak terjadi perusakan lingkungan. Dulu kita di kampung air bersih melimpah, namun saat ini air untuk minum saja sudah tidak gratis lagi (harus beli). Dengan adanya regulasi yang mengatur hal ini, kita harapkan lingkungan tidak rusak, sumber alam melimpah yang dari dulu bisa kita rasakan kembali hingga ke anak-anak cucu kita."
"Karena itu di kampung bagusnya kalau perkebunan harus multi kultural (banyak tanaman dalam satu ladang), kalau mono kultural maka akan terjadi monopoli perkebunan dan akan berdampak pada perusakan lingkungan. Area-area yang di tanaman satu jenis tanaman akan merusak perkebunan yang multi kultural. Hal ini akan menyebabkan penanaman serupa, tentu saja akan merusak alam lebih jauh lagi. Terutama pada tanaman sawit."
"Selain itu pemerintah harus menjadi regulasi untuk membeli semua hasil panen petani dengan harga yang di tentukan bersama. Pemerintah juga harus menyediakan semua kebutuhan petani sebagai modal diawal, baru setelah panen di potong 10-20% keuntungan dari hasil pertanian. Dengan demikian akan banyak masyarakat yang mau terjun ke pertanian. Karena tanpa perlu bingung mencari modal diawal."
"Konsep ini bisa untuk memperbaiki agar tidak terjadi krisis pangan dan krisis ekologi. Bisa membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentu saja pertumbuhan ekonomi yang berkemajuan"
Selain itu Supriadi juga menyinggung perihal banyak orang bisa bercerai karena kondisi ekonomi yang tidak memadai.
"Banyak orang bisa bercerai dikarenakan efek dari tidak sejahtera yaitu ekonominya yang tidak memadai di rumah."
Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari kampung Supriadi juga akan siap menyiapkan pelatihan tentang ekonomi.
"Disini kita juga perlu membuat pelatihan-pelatihan ekonomi hijau agar masyarakat paham akan hal tersebut. Perlu juga pendampingan kepada para petani."
Pelatihan ekonomi digital juga harus kita pastikan ada. Seperti pelatihan menulis agar bisa menjadi wartawan misalnya atau pelatihan menjadi konten kreator. Pelatihan digital marketing, agar produk dari kampung bisa dipasarkan ke market global."
Supriadi juga menegaskan kalau hal ini perlu adanya kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, DPR maupun komunitas, koperasi, LSM dan semua lapisan masyarakat.
"Kita sama-sama harus mengatasi kemiskinan di bumoe serambi mekkah ini, bukan pemerintah saja, tapi kita di legislatif juga harus mendorong pemerintah untuk mengatasi kemiskinan ini karena ini sangat urgen. Perlu kolaborasi semua pihak, baik itu LSM, Komunitas, koperasi, dan semua lapisan masyarakat Aceh. Agar masyarakat Aceh benar-benar sejahtera," tutup Supriadi.[]