INVIEW.ID I MALANG - Batik Indonesia (Sm-art Batik), Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), mengenalkan produk batik tulis malam sawitnya kepada Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo pada kegiatan puncak Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023, akhir Oktober 2023 kemarin.
Ihsan menceritakan bahwa saat ini Sm-art Batik bermitra dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk menggunakan malam sawit yang lebih ramah lingkungan dalam kegiatan produksi batiknya. Terdapat dua tipe batik tulis yang diproduksi, yaitu warna alam dan warna sintesis.
Ia menambahkan saat ini ada lebih dari lima puluh pembatik yang terlibat dalam produksi batik tulis malam sawit ini.
Setelah memperoleh penjelasan tersebut, Singgih memberikan apresiasi dan bangga karena ada Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta yang memiliki inovasi luar biasa.
Singgih yang juga merupakan kolektor batik memberikan apresiasi kualitas produk yang dihasilkan CV. Smart Batik Indonesia, menurutnya Batik Motif Jagad Kebun Sawit yang dikenalkan memiliki kualitas sangat baik dan sangat detail.
Batik Jagad Kebun Sawit sendiri merupakan batik yang sudah memperoleh Hak Cipta dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor sertifikat 000531184.
Batik ini dibuat dengan menggunakan malam batik sawit. Batik Tulis Sawit Motif Jagad Kebun Sawit menggambarkan secara keseluruhan nuansa dalam perkebunan kelapa sawit yang dipenuhi dengan pohon kelapa sawit, buah sawit, dan daun sawit.
Gambar kupu-kupu pada batik ini menggambarkan ekosistem yang berkembang di kebun sawit, baik ekosistem flora, maupun fauna.
Kupu-kupu juga merupakan simbol dari perjalanan penuh perjuangan yang dalam hal ini menggambarkan upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan sawit untuk selalu mendorong ekspor sawit.
Selain memberikan apresiasi terhadap motifnya, Singgih juga menyinggung tentang penggunaan malam (lilin) batik sawit yang merupakan inovasi dan terobosan yang sangat baik karena dapat mengganti penggunaan parafin yang biasanya digunakan sebagai bahan utama malam di pasaran.
Singgih berpesan agar Ihsan terus berinovasi dan dapat mendorong IKM-IKM lainnya di Jogja untuk ikut memanfaatkan produk turunan sawit.
Yogyakarta sendiri yang sudah dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia harus terus mempertahankan eksistensinya dengan terus berinovasi dalam pengembangan batiknya. (Agusnaidi B)