Menu Atas

Iklan

Iklan- Scroll ke bawah untuk melanjutkan

,

Palestina - Israel Memanas, Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia

Amriadi Al Masjidiy
Selasa, 10/10/2023 WIB Last Updated 2023-10-10T14:01:40Z

 

Jet-jet tempur Israel bombardir Gaza, Palestina, ketika Operasi Badai al-Aqsa Hamas menewaskan lebih dari 700 orang di Israel. Amerika Serikat sindir Rusia tak kecam Hamas. Foto/REUTERS/Ashraf Amra

INVIEW.ID | Internasional -  Kelompok Palestina Hamas menyebut serangan ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) dini hari sebagai Operasi Badai Al Aqsa (Operation Al-Aqsa Flood). Sedangkan Israel yang membalas serangan ke Gaza menyebut tindakannya sebagai Operasi Pedang Besi (Operation Swords of Iron). 


Sebanyak 232 warga Palestina tewas akibat serangan udara balasan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).


Kementerian Kesehatan Palestina menyebut jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan balik Israel meningkat menjadi 232.


"Rumah sakit di Jalur Gaza sejauh ini telah menerima 232 korban jiwa dan 1.697 orang dengan berbagai luka akibat agresi Israel," kata kementerian yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Minggu (8/10).


Hal ini menimbulkan reaksi beragam pemimpin dunia terhadap Konflik Israel-Palestina. 


Amerika Serikat: Presiden Joe Biden menyatakan dukungan negaranya terhadap Israel "sangat kuat dan tak tergoyahkan". AS telah mengerahkan kapal dan pesawat ke wilayah tersebut dan mengatakan akan mengirim amunisi tambahan ke Israel.


Inggris: Perdana Menteri Rishi Sunak telah menjanjikan "dukungan teguh" kepada Benjamin Netanyahu.


“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu. Terorisme tidak akan terjadi,” katanya.


Iran: Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, Iran mendukung hak warga Palestina untuk membela diri dan memperingatkan bahwa Israel harus bertanggung jawab karena telah membahayakan wilayah tersebut selama bertahun-tahun.


Lebanon: Hizbullah, kelompok bersenjata kuat yang juga didukung oleh Iran, saling baku tembak artileri dan roket dengan Israel pada Minggu (8/10).


China: Beijing telah meminta kedua belah pihak untuk "menahan diri" dan "segera menghentikan tembakan". Media pemerintah menegaskan kembali “solusi dua negara”, yang mencakup pembentukan Negara Palestina yang merdeka.


Rusia: Kementerian luar negeri menyerukan "gencatan senjata segera" dan negosiasi menuju "perdamaian yang komprehensif, abadi dan telah lama ditunggu-tunggu".


Indonesia: Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia.


Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB.


Kanada: Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X (sebelumnya Twitter), Trudeau mengungkapkan, "Kanada mengutuk keras serangan saat ini terhadap Israel. Tindakan kekerasan ini sama sekali tidak dapat diterima. Kami mendukung Israel dan sepenuhnya mendukung haknya untuk membela diri. Kami mendukung Israel dan sepenuhnya mendukung haknya untuk membela diri. Pikiran bersama semua orang yang terkena dampak ini. Kehidupan sipil harus dilindungi."


Ukraina: Dalam sebuah pernyataan yang di posting di X, Zelensky menulis: "Hari ini, seluruh dunia melihat video-video mengerikan dari Israel. Mereka mempermalukan perempuan dan pria, bahkan menahan orang lanjut usia, dan tidak menunjukkan belas kasihan. Dalam menghadapi serangan teroris seperti itu, semua orang yang menghargai hidup harus berdiri dalam solidaritas."


Jepang: Kishida ikut mengutuk keras serangan terhadap Israel. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke-X, dia menyatakan: "Hamas dan militan Palestina lainnya menyerang Israel dari Gaza kemarin. Jepang mengutuk keras serangan yang sangat merugikan warga sipil tak berdosa. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka dan simpati yang tulus kepada mereka yang terluka."


Turki: "Mempertahankan perdamaian di Timur Tengah baru mungkin terjadi melalui penyelesaian Palestina-Israel,” kata Erdogan pada upacara pembukaan Gereja Ortodoks Suriah Mor Epherem di Yesilkoy, Istanbul, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (8/10/2023).


Arab Saudi: "Terus mendukung rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka yang sah untuk mendapatkan kehidupan yang layak, untuk mewujudkan harapan dan aspirasi mereka, dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi," ujar Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang menegaskan dukungan Riyadh untuk Palestina.


Malaysia: Malaysia menegaskan dukungan teguh terhadap perjuangan Palestina dan menyampaikan komitmen terhadap upaya Organisasi Kerja sama Islam (OKI), khususnya terkait Al-Aqsa dan Palestina. Malaysia berpandangan isu Palestina perlu diselesaikan secara serius dan perlu dilakukan secara adil, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir melalui akun media sosialnya. [] (Amri/inview.id) dikutip dari berbagai sumber.