INVIEW.ID I PALEMBANG - Alumni penerima beasiswa LPDP Magister Manajemen UGM yang juga merupakan CEO CV. Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan, diundang sebagai salah satu narasumber dalam rangkaian kegiatan Gebyar UKMK Berbahan Sawit “Just Saw It UKMK” dalam Mendukung UKMK Sawit Go International di Palembang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Senin (2/10/2023)
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan wirausaha muda berbasis UKM sawit serta mengembangkan kapasitas UMKM dan koperasi petani sawit untuk produksi produk hilir sawit dan akses platform digital pemasaran produk dan pembiayaan.
Pada kegiatan yang diselenggarakan pada Jumat, 29 September 2023-Minggu 1 Oktober 2023 di Palembang Indah Mall ini, Ihsan diundang dengan kapasitasnya sebagai CEO CV. Smart Batik Indonesia yang merupakan salah satu mitra BPDPKS dalam memproduksi batik tulis dengan malam batik sawit. Kolaborasi antara Smart Batik dan BPDPKS dimulai sejak sebulan lalu.
Sebagai alumni LPDP, Ihsan merasa memiliki tanggung jawab moral untuk terus berkontribusi melalui bidang yang ia tekuni sesuai komitmennya ketika mendaftar beasiswa LPDP. Ihsan tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam menyosialisasikan kebaikan sawit karena sawit merupakan salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia dan BPDPKS sendiri juga terus mendorong inovasi-inovasi produk berbasis sawit. Bahkan saat ini juga sudah tersedia malam batik sawit yang lebih sehat dan ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk memproduksi batik.
Smart Batik sendiri saat ini sudah memiliki lebih dari 50 mitra pembatik di wilayah Jogja dan Jawa Tengah dan berkomitmen untuk menggunakan malam batik sawit disemua produk batik tulisnya.
Pada kesempatan ini, Ihsan bersama dengan dua narasumber muda hebat lainnya, yaitu Randy Permana (Founder Malaikat Baik) dan Clarin Hayes (Influencer dan Dokter Muda. Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, sangat mengapresiasi adanya dukungan dari generasi muda yang ikut peduli untuk mendorong tumbuh kembangnya industri-industri berbasis sawit.
Menurutnya keterlibatan anak muda dalam menggunakan dan mengkampanyekan produk-produk berbasis sawit dapat menjadi daya tarik dan mempercepat misi BPDPKS untuk mengembangan sawit berkelanjutan sebagai komoditas strategis nasional untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pada talkshow ini, Ihsan mendorong peserta seminar yang sebagian besar merupakan mahasiswa dari universitas yang ada di Palembang, seperti Politeknik Sriwijaya dan Universitas Sriwijaya untuk berani berwirausaha.
Ihsan menceritakan pengalamannya memulai usaha ketika mahasiswa dari mulai menjadi reseller batik sambil menyisihkan keuntungan untuk membuat motif sendiri sampai dengan saat ini memiliki lebih dari 100 motif batik. Ihsan juga menyampaikan terdapat potensi luar biasa yang dimiliki Palembang dan Sumatera Selatan untuk dijadikan bisnis, khususnya terkait dengan potensi produk-produk turunan sawit.
Menurutnya, saat ini kesempatan wirausaha juga terbuka lebar untuk mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan program-program dari Kemendikbud Ristek, seperti Program Kreativitas Mahasiswa, Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), dan Program Wirausaha Merdeka.
Alumni Beasiswa Bidikmisi S1 Pendidikan Kimia UNY ini juga menambahkan bahwa ketika kuliah mahasiswa memiliki kesempatan bagus untuk membentuk karakter dan mengasah skill mereka sebagai modal dasar dalam berwirausaha. Salah dua caranya adalah dengan mengikuti organisasi dan berbagai kompetisi. Ihsan berpesan agar mahasiswa bukan hanya kuliah pulang-kuliah pulang karena kesempatan ketika kuliah tidak dapat diulang.
Pada akhir sesi, Ihsan berharap agar semakin banyak mahasiswa-mahasiswa di Palembang yang menjadi wirausaha yang nantinya dapat membuka lebih banyak lapangan kerja khususnya yang berkaitan dengan produk berbasis sawit.{Agus/Red}