 |
| Suasana Mencekam Bentrok antar Ormas |
INVIEW.ID I BEKASI - Bentrokan mematikan antara dua Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) mengguncang wilayah Setu, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (20/9). Insiden tersebut awalnya tampak mereda, namun sayangnya kembali pecah di Bantargebang, Kota Bekasi, memicu kepanikan di dua daerah tersebut.
Video yang merekam kejadian mencekam itu dengan cepat menyebar melalui media sosial, termasuk unggahan akun Instagram @bekasi.terkini yang menggambarkan detik-detik ketegangan yang dialami oleh warga setempat.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamadani, menjelaskan bahwa bentrokan antara dua Ormas ini dipicu oleh aksi penarikan mobil oleh seorang debt collector. Namun, hingga saat ini, peristiwa tersebut belum dijelaskan secara rinci oleh Kapolres.
Dani menyatakan bahwa kepolisian telah mengambil langkah-langkah untuk menangani insiden ini. Bentrokan di wilayah Setu ditangani oleh Polres Metro Bekasi, sementara bentrokan di Bantargebang ditangani oleh Polres Metro Bekasi Kota.
Belum ada informasi resmi mengenai penangkapan massa terkait bentrokan ini yang diberikan oleh Dani. Namun, dia mengungkapkan bahwa ada beberapa korban yang telah dilarikan ke rumah sakit.
"Satu orang telah dilarikan ke RSUD," ujarnya.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @bekasi.terkini, adegan bentrokan menunjukkan sejumlah individu yang terlibat dalam konflik berdarah di tengah jalan. Mereka tampak membawa benda-benda seperti tongkat dan kayu dalam pertarungan tersebut.
Video tersebut juga memperlihatkan transaksi serangan antara dua Ormas yang terlibat, serta berhamburan bebatuan di tengah jalan akibat bentrokan tersebut.
Suasana yang mencekam di bentrokan Ormas di Bekasi telah memparalisis aktivitas warga di sekitar lokasi insiden tersebut. Beberapa warga bahkan terlihat terburu-buru menyalakan kendaraan mereka di parkiran untuk menghindari terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkapkan akar penyebab dan pelaku di balik insiden ini. Masyarakat setempat dan pihak berwajib berharap agar situasi dapat segera tenang dan terkendali tanpa menimbulkan lebih banyak korban.
