INVIEW.ID I BANDA ACEH - Muhammad Furqan MD mewakili salah satu Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta menjadi Delegasi dalam Pertemuan ASEAN Business Advisory Council (BAC) dan ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) 2023 di KTT-ASEAN 2023., Kamis (14/9/2023).
Forum tersebut bertujuan menyatukan sektor swasta dari seluruh kawasan dan negara-negara mitranya. Terdiri dari sesi-sesi pemikiran dan eksplorasi proyek-proyek investasi strategis, pertemuan ini juga akan mempertemukan para Kepala Negara dan Pemerintahan, para pemimpin bisnis dan pemikir global dan regional sebagai peserta utama, dan memperkuat kerja sama dan kolaborasi yang inklusif antara negara-negara ASEAN dengan mitra di Kawasan Indo-Pasifik, sehingga menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth.
Sejumlah rangkaian kegiatan ASEAN-BAC diantaranya ialah ASEAN Future Generation Business Forum, ASEAN Women CEO Forum, Climate Impact Innovations Challenge 2023 Grand Finale, ASEAN Investment Forum, dan Indonesia Sustainability Forum.
Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 2 – 8 Mendatang. Forum tersebut berfungsi sebagai platform bagi sektor publik, BUMN dan swasta dari negara anggota ASEAN dan mitra eksternal ASEAN untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif, menghasilkan proyek konkret, dan meningkatkan kolaborasi di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
Adapun fokus pembahasa yang diangkat dalam kegiatan tersebut, di antaranya transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi dengan menekankan pentingnya kemakmuran serta inovasi dalam membentuk visi bersama untuk masa depan ASEAN yang dituangkan dalam Visi ASEAN 2045.
Keterwakilan sebagai salah satu peserta dari UIN Jakarta di dalam forum tersebut, tentunya merasa terhormat bisa berpartisipasi dalam kegiatan bergengsi tersebut, dan diharapkan akan banyak gagasan yang di dapatkan untuk melakukan inovasi bagi kemajuan bagi Perguruan Tinggi untuk melahirkan generasi unggul untuk 2045 mendatang. Sebab, Prospek dalam bidang tekhnologi informasi sektor industri masih sangat menjanjikan di masa mendatang.
Penampakan sejumlah bukti tekhnologi saat ini sangat beragam dan takkan pernah mati selagi jumlah penduduk di Tanah Air terus meningkat, stigma bahwa dengan mempelajari tekhnologi dunia bisa dukuasi tentu sangat menjanjikan bagi yang menggelutinya, dan masyarakat mengira tekhnologi merupakan hal yang sangat mendesak bagi para pekerja terutama di lingkungan industri untuk selalu melakukan inovasi secara masif juga sebagai kebutuhan utama dalam pengembangan keilmuan, kompetensi, dan keterampilan.
Karena itu, Inovasi di bidang tekhnologi informasi sangat penting bagi terlaksananya suatu kecakapan bagi perusahaan demi pengembangan secara berkelanjutan di wilayah ASEAN.
“dulu kita menilai lembaga pendidikan bukan lembaga bisnis karena memiliki idealisme pengembangan ilmu dan manusia serta sosial, namun seiring perkembangan dan kemajuan, saat ini pendidikan bukan hanya sebatas itu, melainkan berkembang kepada bisnis jasa. Nah, tantangan yang muncul adalah bagaimana lembaga pendidikan harus dikelola? Untuk itu sangat penting kepada Perguruan Tinggi bisa belajar dari lembaga bisnis sehingga bisa hadir secara kontekstual dan menjawab tantangan zaman.”
“Dulu kita menilai tekhlogi merupakan momok yang menakutkan, karena bisa merusak tatanan pekerjaan manusia dan sama sekali merugikan manusia, namun sekarang stigma itu kian hari tidak menjadi sebuah persoalan lagi bahkan menjadi sebuah alat untuk mengembangkan potensi diri dalam berbagai skill, seperti design, AI dan data analyst.
Forum ini melibatkan pembicara dari ASEAN dan negara-negara mitra dialog, anggota komunitas bisnis terkemuka, tokoh berpengaruh, politisi, ilmuwan, dan socio-entrepreneur yang bertujuan untuk memfasilitasi dialog dan pertukaran gagasan di antara pemimpin generasi muda di kawasan ASEAN.
Acara ini mendorong inklusivitas dan kolaborasi, mencerminkan aspirasi kolektif untuk membangun kepemimpinan visioner dan membentuk pemimpin muda ASEAN yang tangguh.
Fokus utama forum ini adalah mengantisipasi tantangan dan peluang masa depan, serta menentukan arah yang harus diambil ASEAN. Dengan mempertemukan beragam pembicara dari berbagai sektor, termasuk bisnis, politik, sains, dan kewirausahaan sosial, acara ini mendorong pendekatan inklusif dan holistik dalam pembentukan masa depan ASEAN secara kolektif.(Nazir/Red)