Dok: Reuters. iNews.id |
INVIEW.ID I MAROKO - Banyak bangunan di Maroko hancur dan rata dengan tanah usai gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang negara tersebut pada Jumat malam. Guncangan dahsyat itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, dan membuat ribuan lainnya terluka, Minggu (11/9/2023).
Warga Maroko yang masih khawatir atas bencana alam ini memutuskan untuk menghabiskan malam di jalanan. Sementara itu, tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencapai korban yang terperangkap di desa-desa pegunungan terpencil dekat pusat gempa.
Gempa bumi terbaru di Maroko merupakan gempa paling mematikan di negara tersebut dalam enam dekade terakhir. Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, gempa ini juga merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah sekitar kota kuno Marrakesh dalam satu abad terakhir
Sejauh ini, total 2.012 orang tercatat tewas dan 1.404 lainnya terluka parah, menurut pihak berwenang Maroko. Namun jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah di saat tim penyelamat menggali puing-puing rumah yang runtuh di daerah terpencil pegunungan High Atlas.
Di Marrakesh, kota terbesar yang dekat dengan pusat gempa dan merupakan daya tarik wisata utama, banyak keluarga menghabiskan Sabtu malam dengan berada di luar ruangan. Sementara pihak berwenang memperingatkan warga untuk mewaspadai gempa susulan.
Orang-orang menjauhi bangunan-bangunan rusak di pusat kota bernuansa abad pertengahan serta tembok-tembok tanah merah di sekitarnya, yang beberapa bagiannya telah runtuh.
Di bandara Marrakesh, puluhan turis tidur di lantai terminal utama, menunggu penerbangan keluar. Sebagian besar penerbangan masuk dan keluar dari pusat pariwisata itu masih beroperasi seperti biasa.
Raja Maroko Mohammed VI telah mengeluarkan instruksi untuk membentuk komisi layanan bantuan, yang akan menyediakan perawatan, perumahan dan makanan bagi mereka yang terkena dampak.(Red)