Iklan

img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhImJvHTRwEdIQ-BOs6R2bTdQ49EKWy1eqOUI4R4nrWLcD5ZDiNtRUJ7U0PzWG_eu1E6aF8dHr_ofj5rdeVRfNWT_vVAdXYZREDNrXyRwCntZiHpvMS7c5IFP2wsGwRbMLhtMhIf6aKEK1b5BNxkoIB1ufyLPcsKeLLaOac4Sllswze77ub0yay-HkNcY1X/s16000/Disewakan%20Space.gif"/> https://hkstream.com/9e624a5f8e?subid1=6002&subid2=78145&subid3=16385&subid4={{GENDER}}&subid5={{AGE}}&utm_source=Advertnative&utm_campaign=6002&utm_term=16385&utm_content=78145&h=989698ed6e93be2fc74de0d732a808ef

Iklan

Akademisi Sebut Penyebab kemiskinan di Aceh Akibat Pola Konsumtif dan Ketergantungan Dengan Sumatra Utara.

Tim Redaksi
Selasa, September 12, 2023, Selasa, September 12, 2023 WIB Last Updated 2023-09-12T14:28:55Z

INVIEW.ID I BIREUEN - Badan Perencanaan pembangunan daerah menggelar Rapat Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Bireuen tahun 2023 di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bireuen.


Kegiatan yang dihadiri Oleh 26 SKPK dan 3 perguruan tinggi tersebut membahas tentang Evaluasi Program dan mendengar sejumlah keterangan dinas terkait terhadap capaian penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bireuen, Selasa (12/9/2023)


Machfud Azhari Salah satu Akademisi Bireuen di hadapan sejumlah SKPK menyebutkan bahwa penyebab Kemiskinan yang terjadi di Aceh secara umum adalah Pola masyarakat yang konsumtif dan ketergantungan kita dengan Sumatra Utara. Ratusan milyar Uang Aceh beredar di sumatra Utara di setiap bulannya.


Ia menyebutkan bahwa hampir setiap bahan pokok kita di kirim dari sumatra utara, Bukankah kita punya lahan yang cukup untuk memproduksi bahan pokok sendiri. Ia mencontohkan di saat musim panen semua gabah yang ada di Aceh di kirem ke Sumatra Utara yang di kumpulkan oleh tengkulak dan toke toke di desa. Disaat musim tanam, padi yang sudah menjadi beras kembali di kirim ke Aceh dengan harga yang lebih mahal. Disinilah perlu hadir Pemerintah dalam menekan harga agar gabah dari petani bisa terjangkau dan petani kita sejahtera. Jangan sampai ada pihak ketiga yang bermain dalam penentuan harga beras di Aceh.


Ia menyebutkan Bank Indonesia, Badan Pusat statistik dan dinas pertanian punya data yang konkrit dalam hal ini. Bahkan hampir setiap triwulan bank indonesia melakukan Survei Konsumen dan Survei harga pasar yang berakibat kepada inflasi. Kita bisa melihat dari data tersebut sehingga bisa membuat Program yang Bersifat Sustainable Development dalam Penanggulangan kemiskinan dan masih banyak hal yang bisa kita lakukan dalam penanggulan kemiskinan ini.


Penanggulangan kemiskinan di bireuen perlu melibatkan setiap stake holder dengan berbagai Program dan kebijakan. Kita tidak bisa berjalan sendiri, harus adanya sinergitas pemerintah dan swasta. 


Di bireuen kita punya potensi yang besar dalam melakukan Penanggulangan kemiskinan dengan sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia. Di Bireuen kita Punya 3 Universitas 6 Perguruan tinggi. Jika ada 5000 Mahasiswa dari luar daerah dalam mereka rata rata membelanjakan uangnya sebanyak 2 Juta perbulan. Maka setiap bulan uang beredar di kabupaten bireuen sebanyak 10 Milyar perbulan dan 120 Milyar setiap tahunnya.


Kita hari ini sangat bersyukur dan bangga bahwa sejumlah Program yang berdampak langsung ke masyarakat mampu dibawa dan berefek langsung terhadap penanggulangan kemiskinan di kabupaten Bireuen. Seperti Rumah rehap, Sanitasi dan lainnya.


Pemkab bireuen perlu membuat Road Map ( Peta Rancangan ) program berdampak langsung ke Masyarakat agar Kemiskinan bisa di berkurang dan dapat di tanggulangi di kabupaten Bireuen.(Riz/Red)

Komentar

Tampilkan

  • Akademisi Sebut Penyebab kemiskinan di Aceh Akibat Pola Konsumtif dan Ketergantungan Dengan Sumatra Utara.
  • 0

Terkini


TERPOPULER

Iklan ok