INVIEW.ID I BANDA ACEH - Seorang pemuda asal Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh, tewas di Jakarta setelah diculik dan disiksa oleh anggota paspampres berinisial Praka RM.
Penganiayaan hingga meninggal dunia terhadap Imam Masykur diketahui melalui video penyiksaan, foto surat laporan kepolisian hingga berita acara penyerahan mayat, dan video peti mati Imam Masykur yang beredar melalui pesan whatsapp
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh A. Malik Musa, S.H, buka suara dan meminta pengusutan secara tuntas kasus penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang warga yang berasal dari Aceh yang sedang mengadu nasib di Jakarta.
Lanjutnya, ia mengacam aksi penganiayaan itu meminta pelaku untuk dihukum dengan berat sesuai dengan apa yang sudah dilakukannya.
Ia mengatakan bahwa penganiayaan yang berujung hilangmya nyawa tersebit merupakan perilaku yang sudah tidak biasa ditoleransi dan sudah diluar batas kemamusiaan.
"Saya fikir pelaku layak untuk dihukum mati atas perbuatan yang sudah dilakukannya, karena kasus ini sudah melebih batas kewajaran dan sudah diluar rasa kemanusiaan, kasus ini harus diungkap dengan jelas mengenai pemasalah yang terjadi sehingga pembunuhan ini terjadi dan pelaku sudah selayaknya dihukum berat," ujar A. Malik Musa.
Untuk diketahui, penganiaayaan yang dilakukan oleh Praka RM (29), oknum TNI yang bertugas sebagai Paspamres kepada IM (25) yang sehari-hari bekerja di Jakarta sebagai penjual kosmetik yang kemudian jenazahnya ditemukan oleh warga di sebuah sungai di Karawang, Jawa Barat dan kemudian dibawa ke RSPAD Jakarta.
Saat ini Praka RM sudah diamankan di Pomdam Jayakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut dan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Panglima TNI, Laksamana Yodo Margono meminta pelaku dihukum mati dan di pecat dengan tidak hormat dari kesatuan.(Red)