Pelepasan Guru Ngaji Di Gedung MPR RI, foto Dr. H. Adian Husaini/Facebook.com |
INVIEW.ID | Jakarta - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bersama Dr. Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, mengirimkan 130 guru ngaji ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) pada, Selasa (8/8/2023) di Gedung MPR RI Jakarta. Program rutin ini telah berhasil mengirimkan lebih dari 5.800 guru ngaji sejak tahun 1967, yang merupakan sarjana alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, kampus milik DDII.
Ketua Umum DDII, Dr. H. Adian Husaini, mengungkapkan bahwa tujuan pengiriman guru ngaji ini tidak hanya untuk mengajarkan agama kepada masyarakat Muslim di daerah 3T, tetapi juga untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Melalui pendidikan agama dan berbagai kegiatan, mereka turut berkontribusi dalam menghadirkan pendidikan bermutu, menghapuskan kemiskinan, mengatasi kelaparan, serta menghadirkan akses air bersih dan sanitasi yang layak.
Salah satu contoh keberhasilan program ini terjadi di wilayah Tubeket-Mentawai, di mana guru ngaji berhasil memulai pertanian padi setelah 15 tahun tidak terlaksana. Di Pulau Semau-NTT, guru ngaji DDII bersama LAZNAS Dewan Dakwah memberikan pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan panen madu, menghasilkan 30-35 liter madu setiap bulan.
DDII juga telah meresmikan Kampung Zakat di Morowali Utara, bekerja sama dengan Kementerian Agama, dengan distribusi 1000 pohon produktif dan 1000 ton beras untuk masyarakat setempat. Di Kabupaten Bengkalis, para guru ngaji DDII bekerjasama dengan Pemkab Bengkalis, mitra, dan WALHI untuk menanam 3.000 pohon mangrove.
Semangat dan dedikasi DDII dalam membangun NKRI tercermin dalam peluncuran Fatwa Kebangsaan dalam Rakornas tahun 2022. Dr. Adian Husaini merasa bersyukur atas dukungan Dr. Hidayat Nur Wahid dan jajaran yang ikut melepas keberangkatan para guru ngaji. Dukungan moral ini diharapkan menjadi tambahan semangat bagi para guru ngaji dalam menjaga NKRI.
Program pendidikan gratis di STID Mohammad Natsir terus berlanjut berkat dukungan mitra dan lembaga lainnya. Kolaborasi yang semakin banyak diharapkan akan menghasilkan para guru ngaji yang menjadi penjaga NKRI.[]