INVIEW.ID I BANDA ACEH - Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO) yang gencar melakukan advokasi melawan hoax berhasil memproduksi film berjudul “Film Ikan Pari.” Film yang diproduksi tahun 2022 ini siap digunakan sebagai materi kampanye cerdas melawan hoax ke masyarakat Indonesia. “Film Ikan Pari” akan dikampanyekan di tujuh kota di Indonesia meliputi Kupang, Surabaya, Makassar, Pontianak, Medan, Aceh dan Papua..
“Film Ikan Pari” bercerita tentang seorang Ibu bernama Wasima dengan cucunya, Jessica, terlibat sebuah pertengkaran sehingga Jessica ke luar rumah membanting pintu. Kemudian Jessica dikutuk menjadi ikan pari. Sejak Jessica dikutuk menjadi ikan pari, dia bersama Bu Wasima menjadi pusat perhatian dan banyak diundang menjadi bintang tamu di acara TV. Hingga dua tahun kemudian, ada sosok misterius yang menunggu Bu Wasima di rumahnya.
“Film Ikan Pari” disutradarai oleh Winner Wijaya dan Andi Muhyiddin sebagai Executive Producer. Film pendek bergenre drama komedi ini diperankan oleh Mbok Tun, Muhammad Khan, Runny Rudiyanti dan Kiki Narendra. “Awalnya saya tidak menyangka Mbok Tun dan Muhammad Khan mau ikut ke dalam film ini, kaget juga senang rasanya” ujar Winner.
Aceh menjadi kota ke-enam dalam rangkaian kampanye di tujuh kota di Indonesia. Pelaksanaan pemutaran dan diskusi di Kota Aceh bekerja sama dengan Aceh Documentary yang aktif dalam menggiatkan perfilman di Aceh. Berlangsung di Garuda Theater, pada sesi diskusi hadir sebagai narasumber Winner Wijaya sebagai Sutradara Film Ikan Pari, Faisal Ilyas sebagai Ketua Aceh Documentary, Juli Amin sebagai Ketua AJI Banda Aceh, Ely Safrida perwakilan Panwaslih Banda Aceh, dan Destika Gilang perwakilan MAFINDO Aceh.
Selain acara tersebut, MAFINDO juga melakukan kunjungan ke media lokal dalam menyosialisasikan “Film Ikan Pari” ke masyarakat Aceh. Kunjungan media ini memiliki peran strategis dalam memperluas diseminasi pesan yang ingin disampaikan dalam film. MAFINDO mengajak media lokal terlibat aktif dalam menggerakkan masyarakat lokal melawan hoax. Melalui kolaborasi yang dilakukan seluruh lapisan masyarakat di Kota Aceh, maka mimpi untuk mewujudkan Aceh bebas hoax akan lebih mudah terwujud.
Produksi film “Film Ikan Pari” sendiri merupakan salah satu program yang masuk ke dalam program “MEDIA” MAFINDO. “Kegiatan pemutaran film akan dilakukan dengan sistem roadshow. Kami berharap terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam melawan hoax di enam kota terpilih. MAFINDO melihat trend hoax makin meningkat menuju pemilu 2024,” papar Koordinator Divisi Periksa Fakta Media MAFINDO, Bentang Febrylian. Masing-masing kota di atas memiliki kesamaan dalam menghadapi penyebarluasan hoax yang makin mengancam harmonisasi di masyarakat.(R)