.png)
BEKASI - Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi menuai protes dari warga setempat. Mereka meminta pemerintah untuk meninjau ulang rencana tersebut, karena khawatir akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Menurut salah seorang warga setempat, Ibnu Hakim (Ketua DKM Al-Kamil), pembangunan TPST di Desa Kertamukti akan berdampak pada kualitas udara dan air di sekitarnya. "Kami khawatir dengan adanya TPST ini, akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan membuat kualitas udara menjadi buruk. Selain itu, kami juga khawatir dengan dampaknya terhadap kualitas air tanah di sekitar lokasi," tegasnya kepada Redaksi Inview.id pada Rabu, (5/7/2023).
Pembangunan TPST ini tidak sesuai dengan Permen PUPR yang pada Pasal 32 c. Jarak TPST ke pemukiman terdekat paling sedikit 500 m, namun dalam kasus ini jaraknya hanya sekitar 98 meter.
Karena itu, warga Desa Kertamukti meminta kepada pemerintah untuk meninjau ulang rencana pembangunan TPST tersebut. Mereka berharap pemerintah dapat mencari alternatif lokasi yang lebih aman dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Hingga saat ini, pihak pemerintah Kabupaten Bekasi belum memberikan tanggapan terkait permintaan warga untuk meninjau ulang rencana pembangunan TPST di Desa Kertamukti. Namun, diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan aspirasi warga setempat dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan TPST di daerah tersebut.[]
